CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Minggu, 02 Agustus 2009

Yoyo Dan Manfaatnya

Yoyo Dan Manfaatnya

Siapa sih yang nggak tahu permainan yoyo ? Lempar, tarik, lempar, tarik. Tapi sekarang permainan yang lekat dengan masa kanak – kanak ini, nggak sesederhana itu. Berbagai gerakan yang tadinya kita pikir mustahil dimainkan dengan yoyo, nyatanya mampu diwujudkan.

Di tangan Oke Rosgana, yoyo bukan lagi sekedar mainan masa kecil. Yoyo menjadi sebuah atraksi menarik, yang bikin kita penontonnya cuma bisa bilang “wow kok bisa yaa”. Nggak heran khan, pria kelahiran tahun 1975 ini sering jadi juara lomba yoyo. Sampai - sampai udah nggak boleh ikutan lomba lagi. Berkat yoyo juga, Oke sering diundang tampil di mancanegara.

Ketertarikan Oke sama mainan ini, berawal pada akhir tahun 1999, waktu juara dunia yoyo asal Amerika datang ke Indonesia. Kagum dengan beragam aksi sang juara, Oke pun belajar sendiri. Setahun kemudian, ia ikutan lomba berhadiah yoyo seharga satu juta rupiah, dan langsung menang. Sejak itu, bagi ayah satu anak ini, yoyo udah seperti istri kedua.

Selain sering diundang mempertontonkan atraksinya, Oke pun gencar mempopulerkan kegemarannya ini, antara lain dengan membentuk komunitas penggemar yoyo Indonesia.

Soalnya menurut lelaki asal Subang, Jawa Barat itu, yoyo membawa banyak manfaat positif. Dari mulai merangsang sensor motorik hingga menjalin pertemanan. Bahkan SMU Negeri I Subang menjadikan yoyo sebagai salah satu kegiatan ekstra kurikuler lho.

Oke Rosgana emang nggak pelit bagi - bagi ilmu. Apalagi beragam teknik dalam permainan yang dipercaya berasal dari Yunani sekitar lima ratus tahun sebelum Masehi tersebut, terus berkembang cepat dan variatif.

Kecepatan tangan dan perhitungan yang tepat, waktu menggerakkan tali dan bandul, menentukan penguasaan teknik bermain yoyo. Menurut para murid asuhan Oke ini, main yoyo itu susah -susah gampang. Harus rajin latihan tiap hari.

Wah, pada jago - jago ya ! Permainan yang ritmenya dinamis ini emang cocok dengan jiwa anak muda. Arief misalnya. Siswa kelas II SMU yang tahun ini jadi perwakilan Subang untuk olimpiade fisika tingkat provinsi itu, udah ketagihan main yoyo sejak dua tahun lalu.

Bagi para remaja ini, selain bisa jadi ajang nambah teman, main yoyo dengan berbagai trik, jadi pengisi waktu luang yang berdampak positif. Seperti Arief yang pernah dua kali jadi juara nasional lomba yoyo. Baginya, yoyo seperti membuka cakrawala baru.

Bukan sekedar nambah pengalaman dan teman aja pastinya. Seperti Oke yang sudah dianggap sebagai bapak yoyo Indonesia ini, juga mendesain yoyo, yang dipasarkannya ke produsen yoyo dari mancanegara.

Untuk satu desain, sarjana senirupa ITB itu dapat imbalan 25 dollar Amerika, hingga 250 dollar Amerika, tergantung tingkat kesulitan gambar dan pesanan.

Lucunya, kadang imbalan yang diminta oke bukan uang, melainkan cukup dibayar dengan yoyo lagi. Pada dasarnya, main yoyo untuk tingkat sederhana, bisa dipelajari dalam waktu hitungan menit. Kalau ingin menampilkan aksi lebih sulit, harus rajin ngutak – ngatik.

Nggak bisa disangkal, lewat yoyo, Oke Rosgana yang kini diangkat jadi duta pariwisata Subang itu membuktikan, betapa hal yang dianggap kecil dan remeh, kalau ditekuni bakal menghasilkan hal positif. (Dv/Sup).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar