CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Sabtu, 20 Juni 2009


Dalam alam demokrasi, memilih pemimpin merupakan ritual penting.Pemimpin seperti apa yang Anda pilih ?

Pertanyaan memilih bukan hanya soal selera karena dia ganteng, banyak dukungan petinggi atau dan kampanyenya unlimited. Seperti halnya tindakan lainnya, seseorang bertindak tidak hanya dihitung niatnya juga caranya.

Sebuah tindakan apapun pertanggungjawaban tetap kepada Allah SWT. Manusia hanya perantara saja meskipun dia seorang pemimpin tinggi.

Jika Anda memilih seseorang yang menjadi pemimpin sudah wajar menginginkan pemimpin yang mengajak kepada kebaikan, bukan kepada keburukan. Pemimpin dan rombongannya yang mengajak kebaikan akan terlihat dari siap yang mendukung pemimpin itu. Pemimpin yang berkawan dengan orang-orang yang sudah dikenal sebagai manusia yang tidak mendukung kepada kebaikan maka tunggulah kerusakan di muka bumi.

Pemimpin yang mengajak kebaikan niscaya dia ingat kepada Sang Maha Pencipta. Pemimpin seperti itu sadar bahwa dirinya adalah hamba Allah, bukan hamba kekuasaan atau hamba kekuatan.

Disinilah kriteria pentingnya: pemimpin adalah hamba yang shaleh. Seorang hamba yang shaleh memiliki kualitas Aqidah yang salimah. Aqidah yang menyelamatkan dirinya dan umatnya. Dia memiliki kualitas Ma’rifatullah yang sangat kuat. Tidak hanya tampil dalam peribadatan seperti sholat tetapi juga ibadah lainnya termasuk kawan-kawan di sekitarnya.

Aqidah yang salimah tidak hanya memberikan keteduhan, panduan dan inspirasi bagi sang pemimpin dalam mengarungi kampanye dan pemilihan tetapi juga menjadi panduan untuk apa kekuasaan di tangannya nanti. Kesadaran bahwa kekuasaan ini bersifat sementara dan tidak yang abadi di dunia ini kecuali amal shaleh, maka aktualisasi dari pemimpin yang memiliki komitmen kuat dalam keimanannya, adalah mempersembahkan program dan kepribadiannya yang terbaik untuk kemajuan umat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar